rss
twitter

Endang dan Perempuan di Kramat Tunggak Endang pernah menulis buku tentang perempuan-perempuan di Kramat Tunggak

3

posted by | Posted in | Posted on

Endang Rahayu Sedyaningsih disalami SBY usai diaudisi jadi Menteri Kesehatan (Rumgapres/ Anung)
VIVAnews - Menteri Kesehatan Indonesia yang baru, Endang Rahayu Sedyaningsih berlatar belakang sebagai peneliti.

Ditanya apa fokus penelitian yang pernah di kerjakan, Endang mantap menjawab penyakit seksual menular.

"Dalam penelitian, saya lebih fokus dalam penyakit seksual menular atau yang lebih disebut epidemologi sosial," kata Endang di rumahnya di Jalan Pendidikan Raya III, Blok J-55 Kompleks IKIP Duren Sawit, Jakarta Timur, Kamis 22 Oktober 2009.

Endang mengaku penelitiannya fokus pada penyakit AIDS. Dia bahkan punya buku soal penelitiannya itu. "'Saya juga pernah menulis buku tentang perempuan-perempuan di Kramat Tunggak," kata dia.

Demi menulis buku itu, Endang berkali-kali meneliti perempuan -perempuan di Kramat Tunggak, kawasan lokalisasi paling besar di Jakarta Utara. Dia meneliti penyakit menular yang berkembang di sana. Hasil penelitian itu diramu dalam sebuah buku.
Penelitian dan menulis tentang perempuan-perempuan di Kramat Tunggak itu menyebabkan Endang memahami betul bahaya penyakit menular. Dia juga tekun meneliti obat yang tepat untuk berbagai penyakit itu.

Walau mendalami penyakit seksual,  Endang berjanji bahwa setelah jadi menteri dia  juga akan fokus ke penyakit menular lain seperti H5N1 [flu burung] , H1N1 [flu babi] AIDS, dan SARS," tambah dia.

****
Endang merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (1979).

Setelah lulus strata 1 di FK UI, Endang pun meneruskan gelar master dengan spesialisasi Kesehatan Publik. Endang pun lulus dengan gelar Master of Public Health, pada Juni 1992 dari Harvard School of Public Health, Boston, Amerika Serikat.

Di tempat kuliahnya, Endang melanjutkan studinya. Pada Maret 1997, Endang pun mendapat gelar Doctor of Public Health, dari tempat yang sama, Harvard School of Public Health.

Selepas kuliah di FKUI, Endang sempat bekerja di Rumah Sakit Pertamina Jakarta, pada 1979-1980. Kemudian, pada 1980-1983, Endang berangkat ke Nusa Tenggara Timur. Di lokasi ini, Endang menjabat Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Waipare, NTT.

Lalu, dia berlanjut tugas kembali ke Jakarta. Endang dipercaya bertugas di Dinas Kesehatan Provinsi DKI pada 1983-1997. Tidak hanya di level lokal dan Tanah Air, karir Endang juga terbilang gemilang di kancah dunia.

Di Badan Kesehatan Dunia (WHO), Endang memegang peran penting. Dia menjabat penasihat teknis pada Departemen Penyebaran Penyakit dan Respons di Geneva, Swiss, tahun 1997-2006.

Karir Endang terus moncer, hingga menjadi koordinator riset Avian Influensa tahun 2006. Kini, Endang menjabat Direktur Pusat Riset dan Pengembangan Biomedis dan Farmasi, Departemen Kesehatan sejak Februari 2007, sebelum akhirnya diangkat menjadi Menteri Kesehatan.

Comments (3)

  1. 28 Oktober 2009 pukul 19.13

    ini baru kejutan, menkes yg baru ternyata suka meneliti penyakit seks menular, sukses buat Bu Endang

  2. 28 Oktober 2009 pukul 19.16

    semoga menkes kita yang baru ini mampu menjalankan tugas negara dengan sukses, jngn lupa Bu bagi kami rakyat biasa sangat berharap biaya rumah sakit kalo bisa jangan mahal-mahal neh, terima kasih.

  3. 28 Oktober 2009 pukul 21.02

    ternyata menkes kita sangat peduli thd penyakit yg mungkin lebih berbahaya dari sekedar penyakit biasa, yaitu penyakit masyarakat dan obatnya hanya hati nurani orang yg melakukannya.

Post a comment