rss
twitter

Wapres: Mari Buka Hati untuk Peduli AIDS

0

posted by | Posted in | Posted on

Laporan wartawan KOMPAS Suhartono

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Presiden Boediono dalam salah satu bagian pidatonya pada puncak peringatan Hari AIDS Sedunia yang digelar di Kantor Wapres, Jakarta, Selasa (15/12/2009), mengajak masyarakat lebih peduli terhadap AIDS.

"Kunci dari puncak peringatan hari ini adalah mempertegas komitmen dan kepedulian kita. Pernyataan ini bukan dekat dengan kepala, akan tetapi dengan hati kita. Kita harus lebih appeal dengan kepedulian dan komitmen kita. Mari kita buka hati untuk itu," kata Boediono.

Menurut Boediono, upaya pencegahan epidemi HIV/AIDS tidak bisa dilakukan oleh satu negara saja, ataupun oleh kelompok masyarakat, apalagi oleh pemerintah saja. Namun, secara bersama-sama antarnegara, antarkelompok, dan antarpemerintah serta masyarakat.
"Saya mendengar, jumlah orang yang terkena HIV dan AIDS sangat besar, terutama yang tidak tercatat. Jumlahnya kelipatan 15 kali dari jumlah korban yang tercatat. Oleh sebab itu, kepedulian dan komitmen kita harus lebih ditingkatkan lagi," kata Wapres.

Menko Kesra Agung Laksono selaku Ketua Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN) mengungkapkan, saat ini tercatat 33,4 juta orang di dunia terinveksi HIV. Data ini berdasarkan informasi dari AIDS Epidemic Update 2009, sebagaimana dilaporkan lembaga PBB yang khusus menangani AIDS, UNAIDS.
"Indonesia termasuk negara dengan perkembangan epidemi AIDS yang paling cepat di Asia. Hingga akhir September 2009, Departemen Kesehatan melaporkan secara kumulatif 40.702 orang yang hidup dengan HIV. Sebanyak 18.442 orang mengidap AIDS. Sedangkan 28.260 orang dilaporkan masih dalam stadium HIV," paparnya.

Menurut Agung, kasus AIDS terbanyak ditemukan di Jawa Barat, Jawa Timur, DKI Jakarta, Papua, Bali, Kalimantan Barat, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Riau, dan Kepulauan Riau. Proporsi kumulatif kasus AIDS tertinggi berada dalam kelompok usia 20-29 tahun, sebanyak 49,57 persen. Disusul kelompok usia 30-39 tahun, sebanyak 28,84 persen, dan kelompok 40-49 tahun tercatat 8,71 persen.

Penularan virus mematikan ini terbanyak terjadi karena heteroseksual sebanyak 49,7 persen. IDU sebanyak 40,7 persen dan hubungan homoseksual 3,4 persen. "Yang memprihatinkan kita, dalam 22 tahun sejak pasien pertama ditemukan di Indonesia, kini terjadi feminisasi dari epidemi, yaitu epidemi dari penderita AIDS laki-laki. Kini 20 persen orang yang terinfeksi HIV adalah perempuan. Separuhnya adalah ibu rumah tangga biasa yang tak pernah berganti pasangan," kata Agung.

Comments (0)

Post a comment