posted by
depkes
| Posted on Senin, 02 November 2009
| Posted in

Pradipta Nugrahanto - detikBandung
Senin (2/11/2009), Menkes akhirnya angkat bicara setelah menghadiri Pencanangan Pengobatan Massal Filariasis Nasional Untuk 32 Juta Penduduk Indonesia Tahun 2009, di Ruang Ilmu Penyakit Dalam RS Hasan Sadikin.
"Jangan deket-deket nanti susah ngomongnya. Saya datang kesini untuk menghadiri dua agenda pembahasan mengenai Filariasis dan Pneumonia," tutur Endang membuka percakapan.
Ketika dikonfirmasi mengenai kelanjutan penelitian virus, Endang menjawab pihaknya akan membentuk sebuah komisi khusus untuk mempertimbangkan penelitian yang akan dilangsungkan.
"Para pakar tersebut akan menjadi dewan pertimbangan. Akan ada pakar penyakit anak, penyakit dalam dan lain-lainnya," imbuh Endang.
Menkes menjelakan komisi itu nantinya akan mempertimbangkan perlu tidaknya membawa specimen ke luar negeri.
"Kita akan lihat perlu enggak specimen itu dibawa. yang jelas kita akan minta teknologinya dibawa ke Indonesia, bisa dilakukan di Depkes bisa di fakultas, kemampuan Indonesia kan besar dan lengkap. Kalau sangat terpaksa dibawa dengan persyaratan-persyaratan ketat yang tercantum dalam material transfer agreement," jelasnya.
Ketika ditanya soal kerjasama Namru, Menkes menghindar. "Kita tidak bicara Namru karena Namru itu kecil, kita akan bekerjasama dengan berbagai negara," tandasnya.
Menurutnya hal itu sesuai dengan arahan presiden untuk bekerjasama tanpa pilih-pilih negara. Depkes punya Balitbangkes yang fungsinya sebagai koordinator baik penelitian yang dilakukan universitas, pemerintah pusat, atau kerjasama dengan universitas antar universitas dengan luar negeri. (dip/ern)
Comments (0)