rss
twitter

Lingkungan Sehat, Rakyat Sehat

4

posted by | Posted in , | Posted on

sumber : depkes.go.id

Lingkungan Sehat Rakyat Sehat, dipilih menjadi tema Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke 45. Tema ini dipilih karena faktor lingkungan dan perilaku merupakan dua faktor utama yang mempengaruhi status kesehatan, selain faktor pelayanan kesehatan dan keturunan. Sebagian besar penyakit menular dan tidak menular seperti diare, ISPA, Pneumonia, Malaria dan Frambusia dapat dicegah melalui upaya penyehatan lingkungan dan peningkatan perilaku higienis masyarakat.

Hasil Riskesdas Tahun 2007 menunjukkan penyebab kematian bayi umur 29 hari – 11 bulan terbanyak (55,2%) disebabkan oleh penyakit yang dapat dicegah dengan intervensi lingkungan dan perilaku, yaitu diare (31,4%) dan pneumonia (23,8%). Demikian pula proporsi penyebab kematian pada anak umur 4 – 11 tahun yaitu diare (25,4%) dan pneumonia (15,5%).

Tema HKN ke 45 juga sesuai dengan semangat pemerintah untuk mencapai target MDG’s sebagai komitmen global dalam tujuan ke-7 MDGs yaitu menjamin kelestarian lingkungan hidup, dan target 10 yaitu menurunkan separuh proporsi penduduk yang tidak memiliki akses terhadap air minum yang aman dan sanitasi dasar pada tahun 2015.

Keberhasilan mencapai target 10 MDGs akan berpengaruh pada pencapaian target-target lain seperti mengurangi kemiskinan dan kelaparan (tujuan 1), mengurangi kematian Balita (tujuan 4)meningkatkan kesehatan ibu (tujuan 5), dan memerangi HIV/AIDS, malaria dan penyakit lainnya (tujuan 6).

HKN tahun ini mengagkat tema lingkungan dengan upaya-upaya yang ditekankan pada upaya preventif dan promotif seperti penyediaan air minum, sanitasi dan hygiene, pengendalian pencemaran udara, pengelolaan bahan kimia beracun dan berbahaya, adaptasi dampak kesehatan akibat perubahan iklim, kesiapsiagaan dan respon dalam kedaruratan kesehatan lingkungan dan pengembangan wilayah sehat.

Pembangunan yang berkelanjutan, berwawasan lingkungan dan berwawasan kesehatan menuntut perlunya komitmen politik dan program pembangunan yang mempertimbangkan dampaknya terhadap kesehatan dan lingkungan. Oleh karena itu perlu pendekatan lintas sektor yang berbasis wilayah.

Peringatan HKN ke-45 diawali dengan pelaksanaan apel bendera di lapangan Depkes yang dipimpin Menteri Kesehatan. Usai upacara, Menkes meluncurkan Aksi Simpati Kebersihan Lingkungan di 5 wilayah DKI Jakarta ditandai dengan melepas mobil pelayanan kesehatan. Dalam acara tersebut juga diserahkan penghargaan Presiden RI dan Menteri Kesehatan bagi karyawan Depkes. Rangkaian acara lainnya yaitu :

Aksi simpati pembersihan lingkungan dilakukan oleh 1.500 mahasiswa Poltekkes Jakarta. Aksi ini meliputi aksi simpatik di lingkungan pemukiman dan tempat ibadah, aksi simpatik di lingkungan sekolah, dan aksi simpatik di lingkungan pasar;

Depkes bekerjasama dengan berbagai pihak yaitu swasta, BUMN, RS dan organisasi seperti Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB) dengan mengerahkan mobil-mobil klinik melakukan bakti sosial kesehatan. Penyerahan 40 kendaraan Promosi Kesehatan ke seluruh provinsi. Sementara itu RS Mata Cicendo Bandung menggelar acara bakti sosial operasi katarak untuk 700 mata di 8 daerah yaitu 50 operasi mata di RS Mata Cicendo Bandung (12/11 dan 12/12), 50 operasi mata di Puskesmas Sukra Indramayu (17/11), 100 operasi mata di RSUD Bekasi (23/11), 200 operasi mata di RSUD Depok (25/11), 50 operasi mata di RSUD Samsudin Sukabumi (21/11), 200 operasi mata di RSUD Lombok Barat (29/11) dan 50 operasi mata di Puskesmas Widasari Indramayu (1/12)

Pada malam harinya digelar acara pemberian penghargaan Menteri Kesehatan bagi sekitar 200 institusi/perorangan yang berjasa di bidang kesehatan yaitu Penghargaan Swasti Shaba bagi Kabupaten/ Kota Sehat, Mangala dan Ksatria Karya Bakti Husada, Widyaiswara dan Dosen Politeknik Kesehatan Berprestasi, pemenang kompetisi jurnalistik, pemenang lomba poster obat generik, pemenang perpustakaan di lingkungan kesehatan;

Beberapa acara lain yang dilaksanakan diantaranya pameran foto, pameran kesehatan, seminar dan workshop jejaring pengelolaan air minum rumah tangga, workshop adaptasi dampak kesehatan akibat perubahan iklim serta workshop limbah medis.

Comments (4)

  1. 13 November 2009 pukul 09.08

    Masih banyaknya lingkungan yg kurang bersih menunjukkan masyarakat kita banyak yng belum sadar akan pentingnya kesehatan ini.

  2. 13 November 2009 pukul 13.52

    selama ini banyak program kesehatan lingkungan yg dicanangkan baik pemerintah pusat maupun daerah, tapi kenyataannya program tsb hanya berjalan pd permulaan saja. selebihnya hanya tinggal slogan saja.

  3. 14 November 2009 pukul 07.43

    Seharusnya Depkes juga melibatkan RT/RW sebagai ujung tombak lembaga yg berhubungan langsung dengan warga setempat, jadi pesan kesehatan lingkungan bisa cepat sampai ke tengah masyarakat.

  4. 16 November 2009 pukul 15.20

    Perlu peran sinergi dari pemerintah dan masyarakat dalam mewujudkan lingkungan yng sehat, Pemerintah dan masyarakat bertanggung jawab atas penyelenggaraan kesehatan yang perlu diadakan serasi dan terpadu. Pemerintah berperan sebagai pengatur dan pengarah, yang dalam pelaksanaannya lebih menitkberatkan pada upaya peningkatan promotif dan pencegahan. Sedang masyarakat diharapkan akan dapat berperan aktif mengambil prakarsa unuk mengembangkan potensi yang dimiliki sesuai dengan arahan dan ketentuan yang berlaku. Jika masing2 pihak menyadari peran tsb sdh barang tentu warga akan mentaati dan senantiasa bertanggung jawab menjaga kebersihan lingkungannya masing2.

Post a comment