rss
twitter

Hanya Satu RS Internasional di Indonesia

2

posted by | Posted in , , | Posted on

Posted from : http://politikana.com/baca/2009/06/06/hanya-satu-rs-internasional-di-indonesia.html

Menyimak penuturan Menteri Kesehatan Siti Fadilah, bahwa rumah sakit internasional di Indonesia ada tujuh, empat diantaranya ada di Jakarta yakni Rumah Sakit Mitra Internasional, Rumah Sakit Permata Hijau, Rumah Sakit Brawijaya, dan Rumah Sakit Internasional Bintaro. Sedangkan dua rumah sakit lainnya ada di Medan, dan satu lagi ada di Surabaya.

Apakah rumah sakit yang bekerjasama dengan rumah sakit asing sudah bisa disebut rumah sakit internasional? Apakah perlu melakukan sertifikasi ISO? Sayangnya Menkes tak menjelaskan kriterianya. Namun yang pasti dunia pelayanan kesehatan dunia hanya mengenal satu lembaga yang layak memberikan akreditasi rumah sakit menggunakan standar internasional, yaitu JCI (Joint Commision Internasional).
Menurut JCI di dunia sudah ada lebih dari 220 lembaga kesehatan pemerintah dan swasta di 30 negara yang mendapatkan akreditasi dari  JCI. Sayangnya,  --coba periksa di sini-- di Indonesia baru ada satu rumah sakit yang mendapat akreditasi dari JCI, yaitu Siloam Hospital Lippo Karawaci yang mendapatkan akreditasi pertama pada 19 September 2007.

Lha bagaimana dengan label internasional di belakang RS Omni Tangerang? Rupanya itu hanya nama semata. Rumah sakit ini tidak ada kerjasama dengan lembaga layanan kesehatan asing, dan tidak ada hubungannya dengan standar internasional.  Karenanya Menkes akan melayangkan teguran  terhadap rumah sakit Omni bersamaan dengan rumah sakit lainnya yang juga menggunakan embel-embel nama internasional.
RS Omni Internasional Tangerang, boleh jadi memang berangan-angan menjadi RS berkelas internasional. Setidaknya dari bangunan fisik dan fasilitas yang tersedia yang memang sudah menyerupai hotel bintang lima. Begitu pula di halaman depan website-nya, terpampang kata ”world class healthcare” (vlisa)

Comments (2)

  1. 31 Agustus 2009 pukul 16.06

    tradisi bohong dan tipu menipu seperti ini sudah saatnya dihentikan. kalo memang levelnya masih puskesmas, mau ditambagi puskesmas internasional juga tetap puskesmas.

  2. 1 September 2009 pukul 16.28

    tuh kan, memang benar, status internasional sudah disalahgunakan untuk menipu masyarakat. bukan hanya rumah sakit saja, tapi sekolah dan perguruan tinggi juga banyak mengaku internasional tapi kualitasnya jauh dari ideal

Post a comment